sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Apakah Baik Berutang untuk Mudik? 3 Tips Pulang Kampung tanpa Boncos

Milenomic editor Kurnia Nadya
21/03/2025 17:08 WIB
Memaksakan diri berutang untuk mudik tidak dianjurkan. Karena mudik momentum yang hanya sekali tetapi beban cicilan dapat berlangsung selama berbulan-bulan.
Apakah Baik Berutang untuk Mudik? 3 Tips Pulang Kampung tanpa Boncos. (Foto: Freepik)
Apakah Baik Berutang untuk Mudik? 3 Tips Pulang Kampung tanpa Boncos. (Foto: Freepik)

IDXChannel—Apakah baik berutang untuk mudik? Pergi mudik ke kampung halaman, baik dengan kendaraan pribadi ataupun transportasi umum, tentu membutuhkan biaya. Apalagi jika mudik dilakukan bersama keluarga. 

Tiket pesawat menjelang lebaran naik, sementara mudik dengan kendaraan pribadi membutuhkan biaya bensin dan tarif tol yang totalnya bisa mencapai jutaan jika jaraknya jauh, dari Jakarta ke Surabaya misalnya. 

Selain biaya untuk bepergian pulang-pergi, pemudik juga biasanya menyediakan uang untuk dibagikan sebagai THR ke anak-anak kecil di keluarga besar, membeli oleh-oleh untuk dibawa pulang ke kota asal. 

Sehingga uang THR bisa menguap begitu saja dalam waktu yang singkat. Ada pula individu yang sejak awal memang kekurangan biaya untuk mudik, dan untuk menutupi kekurangan ini, utang mungkin bakal terpikirkan sebagai jalan keluar. 

Apakah baik berutang untuk mudik? Memaksakan diri berutang untuk mudik tidaklah dianjurkan. Karena mudik adalah momentum yang hanya sekali tetapi beban cicilan dapat berlangsung selama berbulan-bulan. 

Selain itu mudik bukanlah kebutuhan pokok. Meskipun berutang adalah keputusan dan hak personal tiap orang, dan tidak dilarang dalam agama selama tujuannya baik, seseorang harus banyak membuat pertimbangan sebelum memutuskan mengambil utang demi mudik.

Salah satu yang harus dipertimbangkan adalah kemampuan bayar dan jangka pinjaman yang diambil. Semakin besar nilai pinjaman yang diajukan, semakin besar pula bunga dan cicilan yang harus dibayarkan. 

Agar tidak boncos saat mudik, ada beberapa tips yang dapat dilakukan. Melansir Manulife dan sumber lain (21/3), berikut tips mengelola keuangan agar tidak boncos saat mudik: 

1. Tetapkan Pengeluaran Fixed

Tentukan biaya mudik secara ketat. Biaya yang harus disediakan dan tidak boleh digunakan adalah biaya bensin, biaya tol, dan biaya akomodasi (makan/minum) di perjalanan. Selebihnya, pengeluaran lain bersifat fleksibel, dapat diganti, atau dihapus sekalian. 

2. Batasi Pengeluaran

Batasi pengeluaran angpao THR, berikan sesuai kemampuan. Tidak perlu memaksakan diri memberikan angpao dalam jumlah besar hanya demi menghindari sindiran keluarga besar, atau ingin pamer menunjukkan kesuksesan. 

Pengeluaran lain yang berjumlah kecil-kecil juga dapat menjadi besar jika diakumulasikan. Hindari terlalu banyak berpergian tanpa rencana, karena berpotensi membuat Anda mengeluarkan uang tidak terduga. 

3. Jaga Pengeluaran 

Meskipun pengeluaran dibatasi, bukan berarti Anda tidak bisa mengeluarkan uang sepeser pun. Berbelanjalah, belilah sesuatu, pergilah ke tempat wisata, tetapi jagalah pengeluaran dalam batas wajar. 

Dengan begitu Anda tidak menghambur-hamburkan uang dalam waktu cepat, dan pengeluaran Anda masih terkontrol. Pemakaian kartu kredit juga dapat dihindari jika pengeluaran terkontrol. 

Itulah penjelasan singkat tentang apakah baik berutang untuk mudik. 


(Nadya Kurnia)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement