Yakni membagi pos-pos pengeluaran berdasarkan pengeluaran tetap dan wajib, yang biasanya terdiri dari kebutuhan pokok dan penting untuk hidup sehari-hari. Lalu pengeluaran sekunder, yang tidak terlalu penting dan dapat ditunda atau diganti.
Lalu pengeluaran untuk hiburan seperti menonton di bioskop, langganan layanan streaming, jalan-jalan, dan sebagainya. Kemudian ada anggaran untuk keperluan darurat atau dana darurat. Pencatatan keuangan ini terbilang sederhana dan mudah untuk dipraktikkan.
Pencatatan keuangan metode Kakeibo dilakukan untuk refleksi atas penganggaran personal dan pembelanjaan berdasarkan catatan yang ada. Sehingga terwujud pengelolaan keuangan yang sehat dan mindfull (dibuat dengan kesadaran).
mengutip Bank Neo Commerce, untuk menyusun pencatatan keuangan metode Kakeibo, ada empat pertanyaan penting yang perlu disadari dan dijawan oleh individu, yakni:
- Berapa banyak uang yang saya miliki?
- Berapa banyak uang yang ingin dihemat?
- Berapa banyak uang yang dikeluarkan?
- Bagaimana membuat kebiasaan belanja yang efektif?
Perlu diingat bahwa tidak ada jawaban benar atau salah, karena kemampuan finansial dan kebutuhan harian setiap individu bisa berbeda-beda. Sehingga individu perlu menentukan batas kemampuan dan kebutuhannya sendiri-sendiri.