3. Menanyakan Manfaat Selain Gaji
Selain negosiasi gaji, jangan lupa untuk tanyakan manfaat dan fasilitas lain yang disediakan oleh perusahaan seperti asuransi kesehatan perusahaan swasta, waktu cuti, uang lembur, THR, BPJS Kesehatan, dan BPJS Ketenagakerjaan, dan lainnya. Jika memang saat negosiasi ditawarkan gaji dengan kisaran yang lebih rendah, coba lihat dari sisi benefit lainnya yang mungkin lebih banyak dan berkualitas dari perusahaan lain.
4. Menjelaskan Kualifikasi Detail
Selain data gaji, elemen lain yang perlu dipertimbangkan saat negosiasi adalah soal kualifikasi. Kualifikasi yang dimaksud adalah pendidikan, skill, pencapaian, pengalaman kerja, dan sertifikasi. Semakin mahir dan berpengalaman di bidang terkait, penawaran bisa semakin tinggi.
5. Sebisa Mungkin Hindari Menerima Penawaran Gaji Pertama
Banyak yang menyetujui penawaran gaji pertama untuk menghindari perasaan-perasaan tersebut atau berpikir bahwa itu adalah penawaran yang paling tinggi. Saat mendapatkan tawaran gaji dari perusahaan, lebih baik untuk berfikir lebih dahulu sebelum menyetujui penawarannya.
Tanyakan ke keluarga, teman, dan juga cek ulang riset terhadap nilai gaji pasaran apakah yang ditawarkan sudah sesuai dengan kebutuhan dan merefleksikan apresiasi yang cukup untuk keahlian profesi dan pengalaman.
6. Mengetahui Perbedaan Gaji Kotor dan Bersih
Gaji kotor merupakan uang yang diterima sebelum potongan. Uang tersebut masih akan dikurangi dengan pajak, BPJS, dan tunjangan lainnya. Baru pada akhirnya Anda akan membawa pulang gaji bersih atau yang sering juga disebut take home pay. Pastikan untuk menghitung apakah gaji bersih ini sesuai dengan biaya yang dibutuhkan untuk hidup dalam sebulan.