Seseorang akan menyusun kebutuhan konsumsinya berdasarkan prioritas yang pokok kemudian sekunder. Seperti misalnya kebutuhan pokok adalah kebutuhan untuk makan, pendidikan, dan kesehatan. Sedangkan yang termasuk ke dalam kebutuhan sekunder adalah hiburan dan rekreasi.
Sehingga ketika pendapatan seseorang tersebut mengalami penurunan, maka orang tersebut akan memangkas kebutuhan sekunder nya kemudian memprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi pokok terlebih dahulu.
Bagaimana Tingkat Konsumsi Seseorang Dapat Dipengaruhi oleh Harga Barang? Intip Penjelasannya. (FOTO : MNC MEDIA)
Hal ini akan menekan kebiasaan melakukan pola konsumsi yang berlebihan. Karena pada dasarnya perilaku konsumtif akan menimbulkan efek negatif yang tidak baik bagi kondisi perekonomian seseorang. Sementara faktor yang mempengaruhi kegiatan konsumsi, diantaranya:
- Penghasilan – Penghasilan berpengaruh besar terhadap tingkat konsumsi seseorang. Semakin besar penghasilan seseorang maka orang tersebut akan mengkonsumsi lebih banyak barang atau jasa, begitu juga sebaliknya.
- Tingkat Pendidikan – Pendidikan sangat mempengaruhi pola pikir seseorang dalam melakukan kegiatan konsumsi. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, umumnya tingkat konsumsinya juga akan semakin tinggi, begitu juga sebaliknya.
- Harga Barang dan Jasa – Harga barang dan jasa dapat mempengaruhi tingkat konsumsi seseorang. Semakin tinggi harga barang dan jasa, maka tingkat konsumsi akan semakin rendah, dan begitu juga sebaliknya.
- Jumlah Keluarga – Keluarga yang jumlah anggotanya lebih besar akan membuat tingkat konsumsinya semakin besar, begitu juga sebaliknya.
- Jenis Kelamin – Kebutuhan barang atau jasa antara pria dan wanita tentunya sangat berbeda. Hal tersebut juga akan mempengaruhi tingkat konsumsi.
- Selera dan Gaya – Sebagian orang memiliki selera dan gaya yang lebih baik, baik dalam hal berbusana maupun hal lainnya. Hal ini membuat tingkat konsumsi mereka menjadi lebih tinggi ketimbang mereka yang kurang memperhatikan gaya.
- Adat Istiadat dan Kebiasaan – Kebiasaan dan adat istiadat di suatu daerah juga mempengaruhi tingkat konsumsi masyarakatnya.
- Tingkat bunga Ahli ekonomi klasik menganggap bahwa konsumsi merupakan fungsi dari tingkat bunga. Khususnya mereka percaya bahwa tingkat bunga mendorong tabungan dan mengurangi konsumsi.
Dampak Positif dan Negatif Perilaku Konsumsi
Perilaku konsumsi atau kegiatan konsumsi memiliki faktor-faktor yang dapat memengaruhi perbedaan atau tinggi rendahnya tingkat konsumsi seseorang.
Selain itu kegiatan konsumsi atau perilaku konsumsi memiliki aspek positif serta negatif jika dilihat melalui bagaimana individu atau rumah tangga mengkonsumsi suatu barang dengan berpegangan pada pedoman motif ekonomi serta prinsip ekonomi.
Berikut mengenai aspek positif serta negatif dari perilaku konsumsi.
1. Dampak Positif dari Perilaku Konsumsi
Ada tiga aspek positif dari perilaku konsumsi, berikut ketiga aspeknya.
- Dapat menjaga keberlangsungan siklus ekonomi bagi konsumen serta produsen.
- Perilaku konsumsi dapat menyebabkan kegiatan ekonomi atau perekonomian menjadi lebih maju.
- Perilaku konsumsi membuat arus perputaran barang serta jasa menjadi lebih cepat sebagai konsekuensi atas tindakan dari konsumsi yang berkelanjutan.
Sedangkan, aspek positif dari perilaku konsumsi bagi produsen yaitu dapat meningkatkan produksi barang atau jasa yang dijual, sedangkan aspek positif perilaku konsumsi bagi konsumen merupakan pemenuhan kebutuhan hidup. Selain itu, sikap konsumtif dari konsumen dapat mendatangkan permintaan yang kemudian mendorong pertumbuhan ekonomi suatu negara.