4. Mulai Berinvestasi untuk Tujuan Jangka Panjang
Tabungan saja tidak cukup untuk melawan inflasi. Oleh karena itu, penting bagi keluarga untuk mulai berinvestasi sesuai dengan tujuan jangka panjang mereka.
Pilihan investasi bisa berupa reksa dana, emas, saham, atau properti, tergantung profil risiko dan kemampuan finansial keluarga. Investasi harus dilakukan secara rutin dan konsisten agar hasilnya maksimal dalam jangka waktu yang panjang.
5. Gunakan Asuransi untuk Perlindungan Keuangan
Asuransi merupakan bagian penting dalam rencana keuangan keluarga. Produk seperti asuransi kesehatan dan asuransi jiwa bisa melindungi kondisi keuangan keluarga saat terjadi risiko besar seperti sakit parah atau meninggal dunia.
Dengan memiliki asuransi, keuangan keluarga tetap stabil dan tidak harus mengorbankan tabungan atau investasi untuk menutupi biaya mendadak.
6. Evaluasi dan Sesuaikan Rencana Secara Berkala
Kondisi keuangan dan kebutuhan keluarga akan terus berubah seiring waktu. Oleh karena itu, penting untuk mengevaluasi dan memperbarui rencana keuangan setidaknya setahun sekali atau ketika ada perubahan signifikan seperti kelahiran anak, pindah pekerjaan, atau perubahan penghasilan. Evaluasi ini membantu memastikan bahwa semua rencana masih relevan dan dapat dicapai dengan strategi yang tepat.
Perencanaan keuangan keluarga jangka panjang bukan hanya soal menabung, tapi juga tentang menentukan tujuan, mengelola pengeluaran, berinvestasi dengan bijak, serta menjaga keamanan finansial. Dengan langkah-langkah di atas, keluarga bisa membangun masa depan yang lebih stabil, sejahtera, dan bebas dari tekanan keuangan.
(Shifa Nurhaliza Putri)