Pada awalnya, perusahaan ini hanya memiliki satu toko yang menyediakan makanan, minuman, produk rumah tangga, dan barang-barang kecil lainnya.
Pada Desember 1989, Djoko Susanto menjual mayoritas sahamnya kepada PT HM Sampoerna Tbk. Dengan konsep toko mini yang praktis dan mudah diakses, Alfamart pun dengan cepat mendapatkan popularitas di masyarakat.
Pada tahun 2002, Alfamart meluncurkan program waralaba yang membuka peluang bagi pihak ketiga untuk memiliki dan mengelola toko Alfamart. Langkah ini mendorong pertumbuhan signifikan jumlah gerai di berbagai wilayah Indonesia.
Benarkah Visi Alfamart Adalah Memberdayakan UMKM dan Memenuhi Kebutuhan Konsumen. (FOTO: MNC MEDIA)
Perkembangan Alfamart
Dengan strategi ekspansi yang agresif, pada tahun 2010 Alfamart telah melampaui 5.000 gerai di seluruh Indonesia. Pada 2012, Alfamart memperkuat posisinya dengan melakukan penawaran umum terbatas tanpa hak memesan efek terlebih dahulu, serta mendirikan anak perusahaan PT Sumber Indah Lestari yang bergerak di bidang ritel kosmetik. Perusahaan juga berhasil memasuki pasar Medan dan memiliki lebih dari 7.000 gerai.