Dalam wawancaranya di salah satu media nasional, Rozi mengungkapkan untuk membuatnya dia harus memilih batang kayu yang umumnya menggunakan kayu medang karena kekerasan kayunya. Hal ini yang membuat proses pengerjaan perahu jalur Desa Pauh Ranap memakan waktu sampai dua bulan.
"Untuk membuat jalur ini memakan waktu hampir dua bulan, kata tukangnya sulit untuk mengupas kayunya karena keras," ungkap Rozi.
Dilanjutkannya, kayu tersebut mereka pilih sendiri dari hutan. Pemilihan kayu yang layak untuk dijadikan perahu jalur juga harus memenuhi syarat tertentu, baik panjang serta lebar diameter kayu tersebut.
Umumnya, lanjut Rozi, panjang perahu pacu jalur berkisar 40 meter dan lebarnya 120 centimeter, dan juga harus lurus. Pada kondisi saat ini dimana banyak hutan yang ditebang, cukup sulit untuk menemukan kayu yang memenuhi syarat tersebut.
Setelah menemukan kayu yang tepat, selanjutnya kayu ditebang dan dikeluarkan dari hutan dengan menggunakan alat berat. Setelah sampai di Desa Pauh Ranap, proses pengerjaan perahu jalur mulai dikerjakan.