sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Bukan Gelar Mentereng, Ini Tips Jadi CEO Muda Sukses dan Tahan Banting

Milenomic editor Fiki Ariyanti
03/03/2023 12:35 WIB
Simak tips menjadi CEO muda dari Fahmi Hakim, Founder dan CEO Kelasbos.
Bukan Gelar Mentereng, Ini Tips Jadi CEO Muda Sukses dan Tahan Banting. (Foto: MNC Media).
Bukan Gelar Mentereng, Ini Tips Jadi CEO Muda Sukses dan Tahan Banting. (Foto: MNC Media).

IDXChannel – Anda tertarik untuk memulai bisnis dan menjadi CEO di usia muda? Inilah tips menjadi CEO muda dari Fahmi Hakim, Founder dan CEO Kelasbos, platform belajar strategi bisnis online dan digital marketing.

Melalui live Instagram bersama IDX Channel, Jumat (3/3/2023), Fahmi berbagi tips cara menjadi CEO muda.

Menurut Fahmi, CEO adalah jabatan yang fokus terhadap empat hal, yakni visi masa depan perusahaan, penyusunan strategi atas visi perusahaan, mengontrol dan melihat internal perusahaan, serta mengontrol pertumbuhan bisnis.

Untuk menjadi CEO, seseorang harus memenuhi spek CEO, sebab jabatan tersebut punya tanggung jawab yang besar.

“Speknya adalah seseorang yang sabarnya banyak, punya keberanian tinggi, berani menghadapi risiko, serta berani dengan hal yang tidak pasti,” tutur Fahmi.

Menjadi CEO ternyata tak bisa lepas dari kesalahan. Berkaca dari pengalamannya, Fahmi menceritakan kesalahannya ketika menjadi CEO pada awal usia 20-an. Dia menjadikan kesalahan tersebut sebagai pembelajaran.

Kesalahan yang paling sering dilakukan adalah rekrutmen. Menurutnya, kesalahan dalam memilih dan penetapkan posisi kerja karyawan akan membuat mereka tidak perform. 

Selain itu, keahlian kerja karyawan juga menjadi tidak terlihat. Kesalahan yang kedua adalah salah memprediksi produk yang akan diproduksi di masa depan.

Jika ingin menjadi CEO dengan mulai bekerja sebagai karyawan, diakui Fahmi, kunci pertama yang harus dimiliki adalah keberanian. Yang kedua adalah jiwa leadership.

”Leadership ini tidak sama dengan bossy. Kalau bossy, dia hanya tahu nugasin orang, nyalahin orang, marahin orang. Kalau leader itu dia yang mengajak orang kerja bareng-bareng. Dia menjadi contoh. Dia yang melakukan dulu di awal dan mengajak timnya kerja bareng-bareng,” jelasnya.

Selain itu, seorang CEO menurutnya juga harus siap menanggung risiko. Siap untuk tidak punya gaji yang pasti, serta bekerja dengan waktu yang random.

Fahmi juga membagikan tips memilih tim kerja. Kuncinya antara lain merekrut orang yang berpengalaman. Di samping membuat SOP perusahaan yang jelas, seorang CEO juga harus mengetahui dengan baik karakteristik karyawan.

Fahmi tidak menutup kemungkinan untuk merekrut fresh graduate bekerja dalam tim.

”Untuk frash graduate, minimal punya pengalaman organisasi yang banyak,” tuturnya.

Menurut Fahmi, orang yang berorganisasi biasanya memiliki manajemen waktunya bagus ketika bekerja. Orang tersebut juga lebih mau menerima masukan, dan dia lebih profesional.

Kunci lain ketika memilih tim adalah dengan melihat kebutuhan posisi. Karyawan dipilih sesuai dengan posisi yang dibutuhkan.

Untuk menjadi CEO, sambungnya, tak ada background pendidikan khusus sebagai syarat.

“Selama dia punya ilmu penting leadership yang bagus, di atas rata-rata,” ungkapnya. 

Agar sebuah bisnis mencapai omzet puluhan hingga ratusan juta, Fahmi membagikan beberapa tips. Kata dia, hal-hal yang perlu dilakukan antara lain menentukan target, mengetahui siapa customer-nya.

Selain itu, menjalin komunikasi yang baik dengan mereka untuk mengetahui feedback sehingga bisa membuat produk sesuai dengan keinginan mereka. CEO juga harus membuat perencanan yang baik dengan tim.

Fahmi memberikan nasihat, agar tidak merugikan tim dan membuat perusahaan bangkrut, seorang CEO tidak boleh menjadi pribadi yang bossy, boros, dan tidak mau memahami konsumen. 

(Penulis: Prihandini N/Magang)

(FAY)

Halaman : 1 2 3 4
Berita Terkait
Advertisement
Advertisement