Menurut Mike, jika seseorang sudah terbiasa menabung sebesar 30% dari pendapatan di awal, maka sisa dana dari pendapatan bisa digunakan untuk membiayai anggaran belanja. Termasuk anggaran belanja di bulan Ramadan.
“Yang menimbulkan kepanikan adalah kok anggaran bulan puasa atau pengeluaran malah melonjak sih atau sama aja. Sama aja pengeluarannya dengan bulan biasa aja udah bikin heboh, heran kenapa kok malah sama aja ya apalagi kalau kebablasan,” ujar dia.
Lanjutnya, salah satu penyebab membengkaknya pengeluaran ketika bulan Ramadan yakni adanya euforia saat berbuka puasa. Di mana, seharusnya anggaran yang dikeluarkan bisa lebih hemat dan kenyataannya yang terjadi adalah sebaliknya.
“Salah satu yang saya perhatikan karena adanya euforia ketika orang berbuka puasa. Logikanya gak makan siang kan malah makin irit, ini mah enggak sama aja atau bahkan bisa lebih boros gitu,” ucap Mike.
(NDA)