3. Sering Kehabisan Uang di Akhir Bulan Padahal Merasa Tidak Belanja Banyak
Ini salah satu tanda utama. Anda merasa tidak membeli barang mewah, tapi uang tetap cepat habis. Pengeluaran kecil yang berulang bisa jadi penyebabnya.
4. Langganan Otomatis yang Jarang Digunakan
Berlangganan layanan streaming, aplikasi premium, atau gym yang jarang dipakai tapi tetap terpotong otomatis dari rekening atau kartu kredit adalah bentuk invisible spending.
5. Suka Impulsif Membeli di E-commerce atau Promo Makanan
Diskon dan promo bisa menggoda, tapi pembelian impulsif lewat aplikasi sering tak terasa dan sulit dikontrol. Akumulasi kecil-kecil ini termasuk invisible spending.
6. Tidak Punya Anggaran Khusus untuk Pengeluaran Harian
Tanpa alokasi jelas untuk belanja harian atau hiburan, semua uang terasa “bebas dipakai”, sehingga sulit mengetahui batas pengeluaran.
Dampak invisible spending yakni mengganggu rencana keuangan jangka Panjang, sulit menabung atau berinvestasi, membuat utang kartu kredit menumpuk, dan menimbulkan stres finansial tanpa disadari.
Invisible spending adalah kebocoran keuangan yang sering luput dari perhatian. Dengan mengenali ciri-cirinya dan mulai mencatat pengeluaran, Anda bisa mengelola keuangan lebih bijak dan mencapai tujuan finansial lebih cepat.
(Shifa Nurhaliza Putri)