Tiga seri prangko ini juga dibuat tanpa rencana, di luar dugaan. Saat itu kapal yang membawa prangko untuk Guiana tidak datang, sehingga kepala kantor pos setempat menugaskan percetakan untuk menerbitkan tiga prangko darurat khusus.
Percetakan itu menambahkan gambar kapal di luar desain awal yang sudah diinstruksikan. Sang kepala pos dikisahkan tidak suka atas inisiatif penambahan gambar itu, dan untuk mencegah pemalsuan dia meminta agar semua prangko darurat itu ditandatangani oleh petugas pos.
Prangko ini sudah berpindah tangan sebanyak 12 kali sejak pertama kali digunakan oleh pengguna pertamanya. Terakhir kali dilelang pada 2021, prangko ini laku terjual seharga USD8,30 juta.
Berikut ini adalah sejarah perpindahan tangan prangko termahal di dunia sejak pertama kali diterbitkan di Guiana pada 1856:
Pemilik | Tahun kepemilikan | Keterangan |
Andrew Hunter (Inggris) | 1856-1873 | Pemilik pertama |
Louis Vernon Vaughan (Inggris) | 1873 | Keponakan Andrew Hunter, menemukan prangko ini di tumpukan surat pamannya |
Neil Ross McKinnon (Inggris) | 1873-1878 | Kolektor prangko lokal |
Thomas Ridpath (Inggris) | 1878 | Dealer di Liverpool, membeli British Guiana dari McKinnon seharga GBP120 karena mengenali kelangkaannya |
Phillip von Ferrary (Austria/Prancis) | 1878-1917 | Kolektor prangko terkenal, membeli British Guiana dari Ridpath, pada masa ini prangko magenta sudah dikenal sebagai prangko terlangka di dunia |
Pemerintah Prancis | 1920-1922 | Pemerintah Prancis mengambil koleksi von Ferrary usai dia meninggal dan melepas koleksinya di pelelangan |
Arthur Hind (Amerika Serikat) | 1922-1932 | Membeli British Guiana seharga USD32.500, sempat memamerkan prangko ini di mana-mana |
Ann Hind Scala (Amerika Serikat) | 1932-1940 | Istri Arthur Hind |
Frederick Trouton Small (Australia) | 1940-1970 | - |
Irwin Weinberg & Associates (AS) | 1970-1980 | Membeli British Guiana seharga USD280.000 |
John Eleuthere du Pont (AS) | 1980-2010 | - |
Stuart Weitzman | 2014-2021 | Desainer sepatu di AS, membeli dengan harga termahal |
Stanley Gibbons PLC | 2021-Sekarang | Perusahaan dealer prangko di London, sudah beroperasi sejak 1856. Membeli British Guiana karena ditugaskan keluarga kerajaan Inggris |
Setelah kepemilikan mulai berpindah lokasi ke Amerika Serikat, British Guiana ditempeli macam-macam jejak oleh pembelinya. Dimulai dari Arthur Hind dan terus diikuti oleh pembeli-pembeli berikutnya.
Itulah informasi menarik tentang prangko termahal di dunia yang harganya ratusan miliar.
(Nadya Kurnia)