Pengelolaan keuangan secara mandiri, menurut Ria, bisa menjadikan perempuan merasa lebih percaya diri dalam menghadapi berbagai situasi keuangan yang mungkin terjadi dalam kehidupannya.
2. Mendukung Stabilitas dan Kesejahteraan Keluarga
Karena perempuan perlu mengatur keuangan untuk dirinya dan keluarga maka keterampilan pengelolaan keuangan yang baik diharapkan dapat mendukung stabilitas dan kesejahteraan keluarga secara keseluruhan. Termasuk memastikan agar tujuan-tujuan keuangan keluarga dapat tercapai, misalnya untuk biaya pendidikan, biaya pensiun, umroh/naik haji, dan lain sebagainya.
3. Mengatasi Kesenjangan Gender
Kemudian, keterampilan pengelolaan keuangan yang baik bagi perempuan juga dapat mengatasi kesenjangan akses finansial antara perempuan dan pria. Ini dapat menciptakan kesetaraan dalam akses terhadap sumber daya finansial.
Perlu diketahui, berdasarkan data OJK pada tahun 2022, untuk pertama kalinya indeks literasi keuangan perempuan lebih tinggi yakni sebesar 50,33 persen dibanding laki-laki 49,05 persen.
Menurut Ria, indeks literasi finansial perempuan yang tinggi dibandingkan pria tentu perlu diapresiasi, namun juga harus ditingkatkan. Hal ini mengingat berdasarkan data KSEI per Maret 2024, Investor pasar modal Indonesia lebih didominasi laki-laki dengan proporsi 62,2%, sementara, perempuan ada di angka 37,8%.