IDXChannel - Cara menghitung biaya peluang diperlukan dalam menghadapi berbagai situasi, kebijakan rasional menjadi kunci untuk membuat keputusan yang terbaik.
Salah satu strategi yang dapat membantu dalam pengambilan keputusan adalah dengan membuat skala prioritas, memilih kebutuhan yang penting dan mendesak untuk mengalokasikan sumber daya dengan efisien.
Lantas bagaimana cara menghitung biaya peluang? Simak penjelasan yang dihimpun IDX Channel dari berbagai informasi tepercya.
Cara Menghitung Biaya Peluang
Dalam proses pengambilan keputusan, terdapat konsep biaya peluang atau opportunity cost. Biaya peluang merujuk pada nilai yang hilang ketika seseorang memutuskan memilih suatu pilihan daripada pilihan lainnya.
Biaya peluang, atau opportunity cost, dapat berupa nilai barang yang dapat dihasilkan dari sumber daya yang digunakan untuk menghasilkan barang pertama.
Dengan kata lain, biaya peluang muncul ketika ada pilihan yang tidak dipilih dan kesempatan lain yang terlewatkan. Penghitungan dapat dilakukan dengan mencari pilihan yang ditinggalkan yang memiliki nilai tertinggi. Hal ini tidak selalu terkait dengan uang, melainkan dapat mencakup waktu, kesenangan, keuntungan di masa depan, atau faktor-faktor lainnya.
Karena itu, perhitungan biaya peluang bergantung pada tujuan dan situasi kondisi individu dalam mengambil keputusan.
Cara menghitung biaya peluang secara umum dapat diketahui dari jumlah biaya yang dikorbankan untuk memilih pilihan lain dan biaya tersebut memiliki nilai terbesar.
Dalam perhitungannya, biaya peluang juga dapat dihitung melalui selisih biaya pilihan atas biaya yang dipilih dengan biaya yang tidak dipilih.
Inilah Cara Menghitung Biaya Peluang. (FOTO: MNC MEDIA)
Contoh Menghitung Biaya Peluang
Contoh sederhana biaya peluang dapat dilihat dari dua contoh berikut
Contoh 1:
Farida memiliki dua tawaran pekerjaan setelah lulus SMA. Pekerjaan pertama sebagai pelayan toko dengan gaji Rp400.000 per bulan di dekat rumahnya, sedangkan pekerjaan kedua sebagai pramusaji dengan gaji Rp900.000 per bulan di kota.
Farida memilih pekerjaan pertama untuk sering bertemu keluarga, sehingga biaya peluang yang dia tanggung adalah Rp900.000 per bulan.
Contoh 2:
Andrew memiliki lima tawaran pekerjaan dengan gaji berbeda, dan dia memilih bekerja di Jakarta dengan gaji Rp6.000.000 per bulan.
Biaya peluang yang dilepas oleh Andrew adalah gaji tertinggi yang bisa dia dapatkan dengan bekerja di Tangerang, yaitu Rp7.000.000 per bulan.
Melalui pemahaman konsep biaya peluang, diharapkan masyarakat dapat membuat keputusan yang lebih tepat dan mempertimbangkan konsekuensi dari setiap pilihan yang diambil.
Itulah penjelasan cara menghitung biaya peluang. Semoga informasi ini berguna dan bermanfaat bagi Anda. (MYY)