1. Indonesia
Indonesia mengimpor bahan bakar untuk memenuhi kebutuhan energi, serta gandum karena tidak memproduksinya dalam jumlah besar. Selain itu, Indonesia juga mengimpor produk pangan seperti beras, jagung, kedelai, hingga gula pasir.
2. Thailand
Thailand adalah pusat manufaktur otomotif di ASEAN, sehingga mengimpor suku cadang kendaraan dalam jumlah besar. Selain suku cadang kendaraan, Thailand juga mengimpor mesin listrik, plastik, besi, kendaraan, bahan kimia organik, dan bahan bakar mineral termasuk minyak.
3. Brunei Darussalam
Brunei Darussalam mengimpor sejumlah produk seperti perangkat elektronik, minyak, pesawat, mesin, kendaraan, kapal, perahu, obat-obatan, dan plastik.
4. Filipina
Filipina masih bergantung pada impor pangan karena produksi beras domestiknya belum mencukupi kebutuhan. Beberapa produk yang diimpor Filipina antara lain produk elektronik, alat transportasi, mesin dan alat industri, besi baja, serta alat telekomunikasi, dan listrik.
5. Malaysia
Malaysia memiliki industri elektronik besar, sehingga membutuhkan bahan baku seperti semikonduktor dan bahan kimia. Selain itu, Malaysia juga mengimpor sejumlah produk seperti pakaian jadi, kain, karet, sawit, hasil hutan, kopi, barang kerajinan, emas, dan tas kulit.