IDXChannel – Menjadi pekerja setelah lulus adalah target semua orang. Memiliki pengalaman baru, dunia baru, terlebih memiliki penghasilan sendiri merupakan hal yang paling dinantikan. Namun, yang perlu disadari, setelah mendapat penghasilan tersebut sebaiknya disisihkan untuk membeli investasi.
Chief Economist & investment strategist Manulife, Katarina Setiawan, menuturkan bagi investor pemula penting untuk mengetahui investasi yang dipilih apakah likuiditas atau tidak. Sebab, dalam realitanya ada investor yang menabung dan menginginkan dananya mudah dicairkan.
“Likuiditas atau mudahnya mencairkan hasil investasi itu sangat penting. Sebab jika kita memerlukan dana, kita bisa cepat mencairkannya. Misalnya, ingin pindah ke aset yang lain sesuai dengan kondisi pasar, atau ingin menggunakan dana untuk keperluan mendesak,” katanya dalam diskusi virtual, Jumat (13/8/2021).
Adapun ia merekomendasikan beberapa investasi pilihannya agar calon investor dapat membeli investasi yang bisa cepat dicairkan. Pertama, reksadana karena bisa dicairkan kapan saja.
“Jika membeli investasi seperti reksadana pilihlah manajer yang berpengalaman dengan memiliki reputasi yang baik sebab manajer investasi yang benar adalah tidak menjanjikan imbal hasil tertentu dalam reksadana,” ujarnya.
Kedua, deposito. Namun untuk deposito, kata Katarina, pencairannya tergantung kapan jatuh temponya.
“Kalau satu tahun nanti jadinya tidak likuid. Jadi harus nunggu dulu kapan jatuh temponya,” tambahnya.
Kemudian yang ketiga, ia merekomendasikan saham dan obligasi. Saham dan obligasi ada yang memiliki indikator likuiditas dan ada juga yang tidak. Maka dari itu, ia menyarankan untuk lebih selektif dalam memilih saham dan obligasi.
Sementara itu, perlu diketahui, terdapat pula investasi yang tidak likuid salah satunya adalah properti. Ia menerangkan apabila investor membutuhkan dana dalam kurun waktu dekat tidak disarankan membeli investasi properti lantaran butuh waktu untuk dicairkan dalam bentuk uang tunai.
“Misalnya kalau di properti itu kita punya tanah lalu kita mau jual, itu butuh waktu berbulan-bulan. Kalau kita mau jual tanah itu cepat, maka harganya akan turun atau tidak sesuai dengan yang dikehendaki,” bebernya.
Sedangkan, lanjut dia, pada produk investasi yang memiliki indikator likuiditas, proses pencairan dana hanya membutuhkan waktu hitungan hari atau kurang dari seminggu.
Selanjutnya, ia menegaskan dalam memilih investasi, investor harus menyesuaikan terlebih dahulu dengan profil pribadi, serta tujuan berinvestasi.
“Misalnya, tujuannya untuk menikah. Maka investasi properti tidak cocok bagi mereka dengan tujuan tersebut. Tapi beda halnya bagi investor yang sudah menikah namun baru mulai berinvestasi untuk dana anaknya kuliah di luar negeri. Jangka waktu anaknya lahir sampai dengan kuliah itu itu kan lama, kurang lebih 10 tahun. Kalau tujuannya seperti itu membeli investasi yang bukan likuid tidak masalah karena tujuannya bukan prioritas,” terang dia. (TIA)