sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Jangan Boros, Pahami 9 Indikator Perilaku Konsumtif dan Penyebabnya

Milenomic editor Shifa Nurhaliza Putri
24/11/2024 13:23 WIB
Membahas indikator perilaku konsumtif memang sangat diperlukan banyak orang.
Jangan Boros, Pahami 9 Indikator Perilaku Konsumtif dan Penyebabnya. (Foto: 9 Indikator Perilaku Konsumtif)
Jangan Boros, Pahami 9 Indikator Perilaku Konsumtif dan Penyebabnya. (Foto: 9 Indikator Perilaku Konsumtif)

5. Sering Belanja Secara Online

Belanja online memberikan kemudahan akses dan sering kali membuat orang lebih impulsif dalam membeli barang. Mereka cenderung membeli barang hanya karena mudah dijangkau dan tersedia dalam berbagai pilihan.

Penyebab:
- Kemudahan Akses: Berbelanja online hanya membutuhkan beberapa klik, yang membuat konsumen lebih mudah untuk membeli barang.
- Faktor Impulsif: Tanpa interaksi fisik dengan barang, konsumen sering membeli secara impulsif tanpa berpikir panjang.

6. Tidak Memiliki Anggaran atau Rencana Belanja yang Jelas

Orang yang cenderung berperilaku konsumtif sering kali tidak memiliki anggaran atau rencana belanja yang jelas. Mereka membeli barang sesuai dengan keinginan sesaat, bukan berdasarkan kebutuhan atau kemampuan finansial.

Penyebab:
- Kebebasan Finansial: Kurangnya pengelolaan uang yang baik dan kebebasan dalam belanja membuat seseorang cenderung membeli lebih dari yang diperlukan.
- Impulsivitas: Keinginan untuk segera memenuhi keinginan atau kebutuhan emosional membuat orang mengabaikan anggaran.

7. Merasa Cemas atau Stres Setelah Berbelanja

Setelah melakukan pembelian, individu dengan perilaku konsumtif sering merasa cemas atau bahkan menyesal atas pengeluaran mereka. Namun, mereka cenderung mengulangi kebiasaan ini lagi dan lagi.

Penyebab:
- Penyelesaian Stres Sementara: Berbelanja sering digunakan sebagai cara untuk mengurangi stres atau kecemasan, meskipun dampak jangka panjangnya adalah rasa penyesalan.
- Kecanduan Belanja: Beberapa individu merasa terstimulasi oleh proses berbelanja dan merasa "terpenuhi" hanya untuk sementara waktu.

8. Menilai Status Berdasarkan Barang yang Dimiliki

Perilaku konsumtif juga dapat terlihat dari kebiasaan menilai status seseorang berdasarkan barang yang dimilikinya, seperti mobil, gadget, atau pakaian mewah.

Penyebab:
- Teori Kebutuhan Sosial: Banyak orang merasa perlu untuk memenuhi standar sosial atau gaya hidup tertentu yang dianggap prestisius di masyarakat.
- Pengaruh Media Sosial: Media sosial sering menjadi ajang untuk memamerkan gaya hidup dan barang-barang yang dimiliki, memicu rasa ingin memiliki barang tertentu untuk menunjukkan status.

9. Mudah Tergoda dengan Trend dan Gaya Hidup Terkini

Mereka yang berperilaku konsumtif cenderung mengikuti tren atau gaya hidup yang sedang populer, baik dalam hal mode, teknologi, atau hiburan.

Penyebab:
- Tekanan Sosial: Media dan lingkungan sosial sering kali mendorong individu untuk mengikuti tren yang sedang populer.
- Kebutuhan untuk Tampil Kekinian: Keinginan untuk selalu terlihat up-to-date atau "kekinian" sering kali mendorong orang untuk membeli barang yang sedang tren, meskipun mereka tidak membutuhkannya.

Perilaku konsumtif dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik eksternal seperti iklan, media sosial, atau lingkungan sosial, maupun internal seperti kebutuhan emosional atau keinginan untuk menunjukkan status. 

Penting bagi konsumen untuk lebih sadar akan pola belanja mereka dan membuat keputusan pembelian yang lebih bijaksana, terutama untuk menghindari dampak negatif dari perilaku konsumtif dalam jangka panjang. Dengan pengelolaan keuangan yang lebih baik dan kesadaran diri, kita dapat menghindari kebiasaan konsumtif yang merugikan dan beralih ke pola belanja yang lebih sehat

(Shifa Nurhaliza Putri)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement