2. Website atau Seller Mencurigakan
Delgado juga mewanti-wanti agar pengguna kartu kredit tidak memakai kartunya untuk bertransaksi di website atau pedagang yang mencurigakan. Website yang mencurigakan memiliki risiko penipuan yang tinggi.
Sebelum membayar transaksinya, pemegang kartu dianjurkan untuk melakukan riset terhadap pedagang dan website tersebut. Perhatikan validitas dan legalitas situs, saat ini banyak website dengan pengelolaan serampangan yang berbahaya untuk transaksi online.
3. Ketika Sedang Kesulitan Finansial
Tidak menambah beban finansial dengan berutang saat kondisi finansial buruk adalah anjuran yang paling sering dilontarkan penasihat keuangan. Utang kartu kredit hanya akan mempersulit Anda jika digunakan dalam kondisi ini.
4. Didekati Orang di Jalanan
Seringkali kita temui orang-orang yang menawarkan pembelian voucher, donasi, atau barang dagangan di jalanan. Jika barang dagangan itu tidak dibawarkan oleh booth yang resmi dioperasikan brand dan tampak legal, sebaiknya dihindari untuk mencegah penipuan.
5. Lewat Telepon
Jika Anda menerima panggilan dari orang yang meminta Anda melunasi pembayaran, sebaiknya langsung ditolak. Karena besar kemungkinan panggilan itu adalah telepon dari oknum penipu.
Bank atau layanan lainnya akan menyampaikan tagihan lewat email atau WhatsApp resminya masing-masing untuk mengingatkan pembayaran ke debitur. Petugas bank juga tidak akan meminta detail nomor kartu kredit Anda.
Ada kalanya petugas bank meminta nasabah menyebutkan informasi penting seperti nomor kartu, nama ibu kandung, tanggal lahir, dan sebagainya. Namun itu biasanya terjadi jika nasabah menghubungi call center resmi dan memerlukan asistensi petugas CS.
Sehingga jika Anda menerima panggilan dari orang yang mengaku dari bank dan meminta informasi penting, termasuk nomor kartu kredit dan PIN atau kode OTP, dapat dipastikan itu adalah modus penipuan.
Itulah beberapa kondisi yang harus dihindari debitur untuk menggunakan kartu kreditnya.
(Nadya Kurnia)