"Kalau yang kaya menyimpan uang maka efeknya ekonomi bisa melambat. Ketimpangan makin lebar," ujar Bhima kepada IDX Channel, Rabu (25/10/2022).
Yusuf (29), pekerja kantoran di bilangan Jakarta Barat memilih lebih cermat dalam mengatur keuangannya. Saat ini, ia mulai menginvestasikan sebagian besar pendapatannya ke produk investasi yang tidak memiliki risiko tinggi atau signifikan seperti reksa dana.
Meski berinvestasi, Yusuf tidak akan menahan belanja kebutuhan esensial seperti makanan maupun kebutuhan rumah tangga lainnya. Hanya saya, ia memilih untuk tidak konsumtif terhadap barang-barang sekunder dan tersier.
"Memang sih pasti ada sektor konsumsi yang bakalan dikorbankan kalau seperti ini. Tapi ya harus cermat lagi. Beberapa masih di spend untuk hal-hal yang sifatnya esensial tapi," ungkap Yusuf saat dihubungi IDX Channel.
"Kalau untuk spending yang nilainya tinggi dan termasuk konsumtif seperti kendaraan gitu mendingan di tahan dulu deh," sambung Yusuf.
(DES)