Meskipun pasar ini selalu ramai pengunjung setiap menjelang lebaran, dalam beberapa pemberitaan media massa beberapa pedagang mengeluhkan jumlah pembeli yang tidak seramai dulu.
Sebelum Ramadan 2025, Pasar Tanah Abang juga pernah diberitakan mengalami penurunan jumlah pengunjung pada hari-hari normal. Salah satu penyebab utama yang dikeluhkan adalah peralihan pola konsumsi masyarakat dari belanja offline ke online.
Setelah pandemi Covid-19, masyarakat mulai terbiasa berbelanja secara online. Selain lebih mudah, harga barang di e-commerce juga dianggap lebih murah, dan pelanggan tidak perlu menghabiskan tenaga serta uang untuk bepergian ke toko offline.
Untuk mengakali peralihan pola konsumsi masyarakat ini, banyak pedagang di Tanah Abang yang ikut menjual barang dagangannya secara online, baik melalui platform e-commerce ataupun lewat live shopping.
Selain peralihan pola konsumsi masyarakat, sebagian netizen di platform X juga menduga banyak konsumen mulai malas berbelanja langsung di lokasi karena merasa keberatan dengan pungutan liar yang ditarik oknum-oknum penjaga parkir di sekitar Pasar Tanah Abang.