sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Mau Dapat Cuan dari Investasi, Simak Trik 2R dan 2L Ini

Milenomic editor Iqbal Dwi Purnama
04/10/2021 13:02 WIB
Tren investasi kini sudah menyasar ke semua generasi. Bahkan, kaum milenial yang menanamkan uangnya ke pasar modal terus mengalami peningkatan.
Mau Dapat Cuan dari Investasi, Simak Trik 2R dan 2L Ini. (Foto: MNC Media)
Mau Dapat Cuan dari Investasi, Simak Trik 2R dan 2L Ini. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Tren investasi kini sudah menyasar ke semua generasi. Bahkan, kaum milenial yang menanamkan uangnya ke pasar modal terus mengalami peningkatan. Tentu tidak mudah untuk mendapatkan cuan yang lebih banyak untuk masuk ke dalam kantong.

Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, Luky Alfirman, memberikan 2 tips dan trick yang harus dipegang oleh calon investor. Tips tersebut diberikan istilah 2 R dan 2L.

R yang pertama merupakan kepanjangan dari Return dan Risk, sementara 2 L diartikan selanjutnya sebagai Legal dan Logic.

Luky menyampaikan seseorang wajib untuk memperhatikan return dan risk atau antara imbal hasil dan risikonya. Menurutnya produk yang memiliki keuntungan atau return yang tinggi, biasanya memiliki risiko yang tinggi juga.

"Jangan sampai tergiur dengan produk investasi yang menawarkan return yang sangat tinggi tanpa kita memahami risikonya, sangat penting bagi investor untuk mengerti, risiko dari instrument yang akan dipilih," ujar Luky dalam Virtual Launching ORI020, Senin (4/10/2021).

Sementara aspek 2L yang juga disebut Luky adalah legal dan logic. Luky mengatakan, seseorang harus memastikan legalitas dari produk yang akan dipilih. Seperti apakah sudah terdaftar secara resmi atau belum.

Sedangkan logic Luky mengartikan bagaiamana proses bisnis dari produk investasi tersebut. "Hingga bisa memiliki keuntungan bagi apra investornya, jangan sampai kita serakah maka kita tidak memperdulikan logis atau tidaknya investasi yang ditawarkan," tuturnya.

Menurutnya situasi pandemi Covid-19 seperti ini memunculkan ketidakpastian terhadap pekerjaan dan pendapatan, sehingga seseorang harus semakin bijak dalam mengelola keuangannya.

Selain itu pembatasan aktivitas sosial akibat pandemi Covid-19, juga membuat kegiatan ekonomi menurun, namun juga dibarengi dengan pengeluaran untuk belanja tertentu juga menurun, misalnya untuk biaya hiburan atau wisata.

"Penurunan alokasi belanja tersebut dapat dimanfaatkan untuk memulai atau meningkatkan alokasi untuk berinvestasi, bisa berinvestasi pada sektor riil, instrument keuangan, atau yang tidak kalah pentingnya adalah investasi untuk pengembangan diri," pungkasnya. (TYO)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement