Pada abad ke-20, istilah ini dikenal sebagai konsep ‘empati’, yakni kemampuan seseorang untuk merasakan perasaan yang dialami oleh orang lain.
Penerbitan dua karya Smith, yakni The Theory of Moral Sentimen pada 1759 dan Wealth of Nation pada 1776 dianggap mencerminkan dua nilai yang bertentangan. Karya pertamanya menekankan empati, sementara karya keduanya terfokus pada kepentingan pribadi.
Wealth of Nations adalah buku ekonomi klasik yang hingga hari ini masih dijadikan rujukan. Pada masanya, teori ekonomi yang mendominasi dunia saat itu adalah merkantilisme.
Yakni kebijakan ekonomi nasional yang diterapkan untuk memaksimalkan ekspor dan meminimalisir impor. Merkantilisme bertujuan untuk memaksimalkan sumber daya dari suatu negara dan menggunakannya untuk perdagangan satu arah.
Pemikiran-pemikiran Adam Smith yang disampaikannya dalam Wealth of Nation bertentangan dengan merkantilisme. Smith sendiri menganggap merkantilisme adalah sistem ekonomi yang kuno.