IDXChannel - Sedikitnya ada empat indikator analisis teknikal paling populer. Karena itulah Anda perlu mempelajari ini.
Lalu apa saja empat indikator analisis teknikal paling populer itu? Berikut kami lansir dari sejumlah sumber :
1. Moving Average
Indikator analisis teknikal paling populer yang pertama yaitu
moving average. Indikator ini akan menghitung pergerakan harga rata-rata dari suatu saham dalam suatu rentang waktu, misalnya dalam waktu 50 hari atau sering disebut MA50.
Moving Average (biasa disingkat MA) memang indikator sejuta umat bagi trader. Tentunya mereka pasti pernah menggunakan atau setidaknya mengenal Moving Average.
Alasannya, karena indikator ini memang paling sederhana dibanding indikator Analisis Teknikal lain. Cara penggunaan indikator ini adalah dengan melihat posisi harga dibandingkan dengan MA50 tersebut.
Apabila grafik harga memotong MA50 ke atas dianggap sinyal beli. Sedangkan sebaliknya, bila grafik harga memotong MA50 ke bawah dianggap sebagai sinyal jual.
2. Relative Strength Index (RSI)
Relative Strength Index (RSI) adalah indikator yang digunakan untuk menghitung perbandingan antara daya tarik kenaikan dan penurunan harga, nilainya berkisar 0-100.
Melalui RSI, Anda dapat mengetahui apakah suatu harga sudah overbought atau oversold. Dengan demikian penggunaan RSI sangat mudah. Jika RSI bernilai sangat tinggi (di atas 70) artinya pasar sudah overbought (jenuh beli) sehingga ada potensi turun, saatnya untuk jual.
Sebaliknya jika RSI bernilai sangat rendah (di bawah 30) artinya pasar sudah oversold (jenuh jual) sehingga ada potensi naik, saatnya untuk beli.
3. Stochastic
Indikator analisis teknikal paling populer selanjutnya yaitu
Stochastic. Indikator ini menunjukkan lokasi harga penutupan terakhir dibandingkan dengan range harga terendah atau tertinggi selama periode waktu tertentu.
Stochastic dikembangkan oleh George C. Lane di akhir 1950-an. Ada tiga macam tipe Stochastic Oscillators: Fast, Slow, dan Full. Biasanya ada dua garis di Stochastic, yaitu %K dan %D.
Sinyal beli dan jual bisa dilihat dari garis %K dan %D. Jika %K memotong %D ke atas, berarti sinyal beli. Sedangkan bila %K memotong %D ke bawah berarti sinyal jual.
4. Moving Average Convergence Divergence (MACD)
Ada juga Moving Average Convergence/Divergence (MACD) adalah indikator yang berfungsi untuk menunjukkan trend yang sedang terjadi dan juga bisa memberikan sinyal beli atau jual.
Di dalam MACD ada dua garis yang akan Anda temui, yaitu Signal Line dan MACD Line. Jika nilai MACD positif (di atas nol), berarti pasar bersifat bullish, disarankan beli. Sedangkan jika nilai MACD negatif (di bawah nol), berarti pasar bersifat bearish, disarankan jual.
Itulah 4 indikator Analisis Teknikal paling populer dan digunakan para trader. Tapi indikator ini belum tentu cocok untuk Anda. Jadi Anda harus mencoba sendiri dan menentukan mana yang cocok digunakan untuk trading.