IDXChannel - Asosiasi Analis Teknikal Indonesia (AATI) bakal menyelenggarakan Ujian Pengakuan Analis Teknikal perdana. Ujian ini dirancang dengan standar internasional dan tingkat kesulitan setara dengan sertifikasi bergengsi CFTe Level 1 dari International Federation of Technical Analysts (IFTA).
Ketua Umum AATI, Gideon Lapian menilai, di tengah pasar saham yang dinamis, analisis teknikal menjadi alat yang esensial. Metode ini mengevaluasi aset dengan memprediksi pergerakan harga di masa depan berdasarkan studi pergerakan harga historis, pola grafik, dan volume perdagangan.
Dia mengatakan, analisis teknikal berperan sebagai penentu waktu optimal (Timing Strategy) dalam membantu investor dan trader menentukan waktu yang optimal untuk masuk (membeli) atau keluar (menjual) dari suatu aset. Ini dilakukan dengan mengidentifikasi pola grafik (seperti Candlestick atau Wolfe Wave) dan sinyal dari berbagai indikator (seperti RSI, MACD, atau Moving Average).
Contohnya, indikator Relative Strength Index (RSI) dapat memberi sinyal kapan suatu aset sudah overbought (jenuh beli) atau oversold (jenuh jual), menandakan potensi pembalikan harga. Untuk ujian berstandar internasional ini akan dilaksanakan setiap ini dilaksanakan tiap Mei dan November setiap tahunnya.
Selain itu, analisis teknikal juga membantu disiplin pada keputusan. Analisis ini berfungsi sebagai pagar pengaman, membantu investor mengambil keputusan yang rasional dan berbasis pola, menghindarkan dari jebakan herd behavior (ikut-ikutan) atau keputusan emosional.