"Investor yang bijak menggabungkan teknikal dan fundamental. Analisis Fundamental memilih "apa" yang berkualitas, sementara Analisis Teknikal menentukan "kapan" waktu yang tepat untuk bertransaksi," katanya melalui keterangan resmi, Kamis (18/12/2025)
"Singkatnya, penguasaan analisis teknikal adalah kunci untuk meminimalisir risiko kerugian dan mengoptimalkan peluang keuntungan melalui penentuan waktu transaksi yang presisi di tahun 2025," ujar Gideon.
Muhamad Makky Dandytra, selaku Ketua Tim Penyusun soal AATI Recognition Exam, CFTe holder, dan juga Ketua Bidang Edukasi AATI mengatakan, seluruh materi ujian disusun merujuk pada silabus dan study guide resmi IFTA. Langkah ini telah mendapat pengakuan. Presentasi mengenai ujian ini di hadapan Presiden IFTA, Wieland Arlt, dan BOD IFTA dari berbagai negara disambut baik. Mereka melihat inisiatif ini sebagai dorongan bagi analis teknikal Indonesia untuk mengukur kompetensi dasar dan mempersiapkan diri menuju sertifikasi global.
Langkah AATI ini memastikan bahwa analis di Indonesia memiliki kompetensi profesional yang terstruktur, menegaskan bahwa kemampuan Analisis Teknikal adalah sebuah disiplin ilmu yang harus dikuasai, bukan sekadar intuisi belaka. Analisis teknikal adalah alat yang esensial untuk mengoptimalkan strategi investasi di tahun 2025 dengan membantu meminimalisir risiko kerugian dan meningkatkan peluang keuntungan melalui penentuan waktu transaksi yang tepat.
Dalam pelaksanaan ujian perdana ini, AATI turut menghadirkan Ketua Dewan Pengawas AATI, Muhammad Alfatih CFTe, yang juga merupakan CFTe holder, untuk menguji langsung kualitas dan relevansi soal. Langkah ini dilakukan sebagai bentuk validasi internal agar standar ujian benar-benar sejalan dengan praktik sertifikasi internasional.