Sistem Bisnis Jastip di Indonesia
Bisnis jastip ini mengandalkan keuntungan dari biaya jasa penitipan yang dikenakan pada setiap barang yang dipesan. Para pelaku bisnis jastip ini menyebutnya sebagai biaya jasa titip.
Barang yang dititipkan tentu saja bervariasi bergantung kebutuhan masing-masing orang. Namun biasanya, barang yang dititipkan adalah barang-barang impor dari luar negeri seperti sepatu, tas, kosmetik, baju, mainan, dan lain sebagainya. Beberapa contohnya adalah jastip produk IKEA, jastip event Big Bad Wolf (BBW) yakni event buku impor yang diselenggarakan setiap tahun di berbagai kota di Indonesia, dan jastip toko-toko di mall.
Beberapa produk di mall yang umumnya ditawarkan dalam jastip adalah produk brand ternama seperti H&M, Bershka, Zara, Pull & Bear, dan lain sebagainya. Para pelaku bisnis jastip kebanyakan menggunakan jasa media sosial seperti Instagram dan TikTok untuk menawarkan jasanya. Biaya jasa titip yang diterapkan bervariasi. Untuk jasa titip barang-barang mall dipatok Rp20-25 ribu per barang dan biaya jastip event BBW dipatok dengan tarif sekitar Rp5-20 ribu per buku. Sementara itu, untuk biaya jastip produk impor luar negeri, harganya tentu akan lebih bervariasi.
Itulah potensi bisnis jastip di Indonesia yang bisa Anda coba sebagai peluang usaha yang menjanjikan. Bisnis jastip ini banyak diminati karena banyak diminati dan tidak memerlukan modal yang besar. Apakah Anda tertarik untuk memulai bisnis jastip?