IDXChannel - Biaya pendidikan di Indonesia terus mengalami kenaikan setiap tahunnya, baik di jenjang sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Tanpa perencanaan keuangan yang matang, orang tua bisa kewalahan memenuhi kebutuhan pendidikan anak.
Oleh karena itu, merencanakan dana pendidikan anak sejak dini adalah langkah penting untuk menjamin masa depan mereka.
Strategi Merencanakan Dana Pendidikan Anak
1. Hitung Kebutuhan Dana Pendidikan Secara Realistis
Langkah pertama adalah memperkirakan biaya pendidikan dari sekarang hingga anak menyelesaikan pendidikannya. Perhitungkan uang pangkal, biaya SPP bulanan, biaya buku, seragam, dan kegiatan ekstrakurikuler, dan inflasi biaya pendidikan rata-rata 10-15 persen per tahun.
2. Tentukan Target Waktu dan Jumlah Dana
Setelah mengetahui estimasi biaya, tentukan jangka waktu yang Anda miliki untuk menabung. Misalnya, jika anak Anda masih berusia 2 tahun dan Anda ingin menyiapkan dana kuliah, berarti Anda memiliki sekitar 15 tahun untuk menabung.
3. Gunakan Produk Investasi yang Tepat
Tabungan saja tidak cukup karena bunga bank seringkali tidak bisa mengejar inflasi pendidikan. Pertimbangkan investasi jangka panjang seperti:
- Reksa dana pendidikan
- Asuransi pendidikan
- Emas atau logam mulia
- Saham atau obligasi jangka panjang
4. Buat Rekening Terpisah untuk Dana Pendidikan
Agar tidak tercampur dengan dana operasional rumah tangga, buat rekening khusus untuk pendidikan anak. Ini membantu Anda disiplin dalam menyisihkan dana secara rutin.
5. Evaluasi dan Sesuaikan Secara Berkala
Kondisi ekonomi dan kebutuhan anak bisa berubah. Lakukan evaluasi keuangan minimal setahun sekali untuk menyesuaikan rencana investasi Anda.
Merencanakan dana pendidikan anak bukan sekadar menabung, melainkan membutuhkan strategi keuangan jangka panjang yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan finansial keluarga. Dengan perencanaan yang matang, Anda bisa memberikan pendidikan terbaik untuk buah hati tanpa khawatir soal biaya.
(Shifa Nurhaliza Putri)