Dalam jangka pendek, pengangguran friksional merupakan hal yang wajar dan tidak terlalu berdampak buruk pada perekonomian. Proses perpindahan dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain membutuhkan waktu untuk menemukan pilihan yang tepat dan sesuai.
Selain itu, peningkatan pengangguran friksional kadang menunjukkan adanya peningkatan kualitas tenaga kerja.
Meski tergolong pengangguran, namun pengangguran friksional tidak selalu dianggap buruk. Hal ini justru mencerminkan dinamika pasar kerja yang aktif, di mana ada waktu jeda antara berhenti dari pekerjaan lama dan menemukan pekerjaan baru.
Penyebab Pengangguran Friksional
Secara umum, pengangguran friksional terjadi karena berbagai faktor yang berkaitan dengan proses pencarian kerja dan perpindahan tenaga kerja. Berikut adalah beberapa penyebab utamanya.
1. Kurangnya Informasi Lowongan Pekerjaan
Informasi lowongan pekerjaan dan jaringan profesional yang tidak kuat atau kurangnya koneksi di industri tertentu dapat menghambat peluang pencarian kerja. Hal inilah yang kemudian membuat seseorang menganggur cukup lama setelah berhenti dari pekerjaan sebelumnya. Sebab, banyak pekerjaan justru diperoleh melalui rekomendasi atau jaringan.