Namun pada periode yang sama, permintaan perak global secara keseluruhan malah menurun sebesar 3 persen menjadi 1,16 miliar ons (boz). Penurunan ini merupakan akibat dari penurunan pemrintaan peralatan perak dan fotografi, juga melemahnya investasi.
Komoditas ini rupanya dibutuhkan di industri kendaraan listrik, AI, ekonomi hijau, peralatan industri, dan sebagainya. Inilah yang menjadi dasar prediksi Kiyosaki terhadap harga perak.
“Apakah perak lebih berharga dibanding emas? Saya bilang ‘Iya’, karena ada peningkatan permintaan perak untuk solar panel, EV, komputer, produk elektronik, sistem persenjataan, obat-obatan, dan pemurnian air,” tulis Kiyosaki di akun X resminya.
Namun dalam dua dekade terakhir, perak terakhir kali mencatatkan harga tertinggi pada 27 Maret 2011, yakni di harga USD46,47 per ons, dan setelahnya harga perak spot tak pernah lagi menyentuh angka tersebut.
Meskipun demikian, sejak pertengah 2022 harga perak memang mulai mencatatkan tren kenaikan harga dalam time frame panjang. Pada Agustus 2022, perak diperdagangkan di level USD18,86 per ons.
Itulah ulasan singkat tentang investasi yang lampui emas menurut Robert Kiyosaki.
(Nadya Kurnia)