Tidak semua rumah tangga berkecukupan secara finansial, oleh sebab itu skala prioritas penting untuk dipahami semua orang yang sudah berkeluarga. Namun pada dasarnya, rumus keuangan rumah tangga dapat diterapkan secara umum.
Mengutip situs resmi BTN (29/4), rumus keuangan rumah tangga dirancang dengan pola 50-30-10-10, di mana tiap digit angka melambangkan persentase alokasi untuk semua pengeluaran selama sebulan.
- 50% untuk kebutuhan pokok untuk hidup, misalnya uang belanja bulanan, listrik, transportasi, dan membayar sekolah anak-anak
- 30% untuk membayar cicilan jika ada. Misalnya cicilan KPR atau mobil
- 10% untuk tabungan, proteksi, dan investasi. Misalnya untuk asuransi dan dana tabungan pendidikan anak
- 10% untuk alokasi dana sosial dan dana darurat. Dana sosial maksudnya adalah iuran-iuran perumahan
Jika Anda tidak lagi memiliki kewajiban cicilan KPR ataupun utang lainnya. Rumus keuangan rumah tangga bisa dibuat lebih leluasa lagi, sebab beban pengeluaran berkurang cukup banyak.
OJK juga membagikan rumus keuangan serupa, namun dengan persentase alokasi kebutuhan pokok hanya 40%, sementara pos alokasi untuk tabungan, investasi, dan proteksi diperbesar menjadi 20%.
Mengutip OJK, Hal terpenting lainnya yang tak kalah penting saat membuat rumus keuangan rumah tangga antara lain: