sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Salut, Begini Perjuangan Anak Penjual Sayur yang Lolos di Tiga Kampus Luar Negeri

Milenomic editor Avirista M/Kontributor
10/04/2023 18:54 WIB
Chaswanah Aini (18), siswi SMA di Kota Malang diterima tiga perguruan tinggi ternama di luar negeri.
Salut, Begini Perjuangan Anak Penjual Sayur yang Lolos di Tiga Kampus Luar Negeri (Foto MNC Media)
Salut, Begini Perjuangan Anak Penjual Sayur yang Lolos di Tiga Kampus Luar Negeri (Foto MNC Media)

IDXChannel - Chaswanah Aini (18), siswi SMA di Kota Malang diterima tiga perguruan tinggi ternama di luar negeri. Padahal Chaswa sapaan akrabnya pusing karena tidak lolos pendaftaran ke Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dalam negeri melalui Seleksi Nasional Berbasis Potensi (SNBP)

Guru SMA Negeri 3 Kota Malang, Dwi Sulistiyarini mengakui, siswinya itu telah lama bercita-cita kuliah di luar negeri. Bahkan, Chaswa telah sejak kelas XI mendaftar ke perguruan tinggi di luar negeri.

"Karena dia aktif mendaftar Beasiswa Indonesia Maju (BIM), termasuk anak berprestasi, dia lolos dapat waktu kelas 11 untuk mendaftar itu," kata Dwi Sulistiyarini yang juga wali kelas Chaswanah, ditulis Senin (10/4/2023).

Menurutnya, perjuangan Chaswanah untuk bisa diterima di sekolah luar negeri tidak mudah, hingga akhirnya bisa diterima di tiga universitas luar negeri dan satu sekolah bisnis, yakni University of Toronto Canada, Mc Mastery University Canada, Monash University Australia, dan DeGroote School of Business Canada, melalui jalur BIM.

"Dia cerdas, mandiri, pantang menyerah, mengejar BIM tidak putus asa daftarnya, sampai berusaha terus sampai dapat. Aktif mengikuti zoom pengarahan terkait dengan beasiswa, dia ngurus LoG (Letter of Goverment)," katanya.  

Bahkan, Chaswanah yang merupakan warga Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang lulus pada 2023 ini ketika semester akhir sempat mendapat nilai yang agak turun dibanding sebelumnya. 

"Dia yang semester kemarin agak turun nilainya, karena sering meninggalkan pelajaran untuk kepentingan mendaftar di sekolah luar negeri, seringkali ada zoom pengarahan," kata guru mata pelajaran Biologi ini.

Menariknya, Chaswanah yang merupakan anak penjual sayur keliling ini sebelum diterima di perguruan tinggi luar negeri sempat tak diterima masuk di dua Perguruan Tinggi Negeri (PTN) ternama di Indonesia yakni Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Brawijaya (UB). 

Hal ini diakui sang guru Dwi Sulistiyarini yang menyebutkan, Chaswanah mengikut pendaftaran melalui Seleksi Nasional Berbasis Potensi (SNBP).

"Dari ranking seluruh murid, Chaswanah masuk eligible atau 40 persen dari sekolah yang berhak mendaftar jalur SNBP, tapi Chaswanah enggak lolos, mungkin kalah persaingan. Dia (Chaswanah) ambil (PTN) jurusan manajemen sama bisnis manajemen," tukas Dwi.

(FAY)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement