“Nunggu keputusan sampai jam 2 pagi, keputusan final dilakukan sepihak, seluruh staf 100% tidak mendapatkan gaji setelah bekerja sebulan penuh,” ungkapnya.
Human Resource Development (HRD) Erigo juga menuduh para karyawan dari tim operasional karena telah mengambil barang dan sengaja menghilangkannya.
Diah Larasati mengatakan, awal mula terjadinya PHK di tempatnya bekerja yaitu saat toko melakukan pengecekan stok barang di gudang untuk menyesuaikannya dengan laporan data di sistem.
“Hasilnya juga membuat kita Tim Operational Store kaget karena terdapat banyak minus. Total minus dari Store kami sebanyak 1000 lebih setelah di-compare dengan data stock card di sistem. Kami selaku Tim Operational Store tidak tinggal diam dengan hasil minus tersebut,” jelasnya.
Hingga saat ini, masih belum ada penjelasan klarifikasi dan tanggapan dari pihak Erigo mengenai isu tersebut.
Penulis: Hafiz Habibie
(FRI)