Peribahasa ini telah digunakan sejak tahun 1950-an. Kata "setali" berasal dari kata tali, yang dulu digunakan untuk mengikat sejumlah uang logam dalam satu kesatuan nilai. Misalnya, di masa kolonial Belanda, beberapa koin logam kecil (yang nilainya rendah) diikat bersama untuk membentuk nilai tertentu, misalnya "satu tali".
Sementara itu, frasa "Tiga Uang” merujuk pada jumlah uang yang dianggap kecil dan setara nilainya. Karena itulah, ungkapan ini menunjukkan kesetaraan antara dua hal, seperti uang-uang kecil yang nilainya sama.
Secara filosofis, peribahasa ini menekankan konsep kesetaraan atau persamaan yang sulit dibedakan. Meski konteksnya bisa positif, penggunaannya sering kali bernada negatif untuk menyoroti bahwa dua pihak atau hal yang dibandingkan sama-sama buruk. Dengan berkembangnya zaman, frasa ini tidak lagi merujuk pada uang logam, melainkan menjadi simbol kesamaan sifat atau kualitas.
Itulah penjelasan mengenai arti setali tiga uang yang seringkali diungkapkan dalam percakapan sehari-hari.