Tak lama setelah itu, Ketut Masagung juga memilih untuk keluar dari bisnis Grup Gunung Agung dan mendirikan toko buku sendiri, yaitu Toko Buku Walisongo.
Toko Buku Walisongo berfokus pada penjualan buku-buku Islami. Lokasi Toko Buku Walisongo masih berada di Kwitang, tidak jauh dari Toko Buku Gunung Agung.

Siapa Pemilik Toko Buku Gunung Agung? (FOTO : MNC MEDIA)
Bisnis Mengalami Keterpurukan
Grup Gunung Agung mengalami perkembangan pesat di bawah Made Oka Masagung, dengan bisnis di sektor jasa keuangan (Bank Arta Prima), money changer (Ayumas Gunung Agung), investasi, serta properti dan pertambangan.
Namun, sikap terlalu ambisius Made Oka menyebabkan masalah. Keterpurukan bisnis ini ditandai dengan penjualan 80% saham kepada PT Kosgoro karena utang kelompok usaha ayah Oka sebesar Rp450 miliar, termasuk Rp55 miliar kepada Bank Summa.
Selanjutnya, pengalihan saham dilakukan melalui saluran telepon internasional saat Oka sedang di rumah sakit di Amerika Serikat. Beberapa proyek, termasuk penambangan emas di Sukabumi, berada di ambang kehancuran.
Selain itu, Kerjasama Oka dengan mantan direktur Astra dan eksekutif bank pada tahun 1990 tidak sukses yang menyebabkan utang proyek properti Graha Prima mencapai ratusan miliar.
Lalu pada tahun 1993, Oka menjual 80% kepemilikan Wisma Kosgoro di Jalan Thamrin Jakarta kepada empat yayasan yang dipimpin oleh Bob Hasan.
Itulah penjelasan informasi mengenai siapa pemilik toko buku Gunung Agung yang dapat kami sampaikan, semoga informasi ini dapat menambah wawasan dan sebagai bahan referensi bagi Anda. (MYY)