Opsi metode anggaran lainnya adalah 40/30/20/10, artinya 40% dari penghasilan untuk memenuhi kebutuhan bulanan, 30% untuk memenuhi kewajiban seperti membayar cicilan, 20% untuk tabungan, dan 10% untuk pemberian seperti zakat atau perpuluhan.
2. Catat Semua Pendapatan dan Pengeluaran
Dengan mencatat pendapatan dan pengeluaran, Anda bisa lebih mudah melacak aliran keuangan. Hal ini bisa dilakukan dengan pembukuan sederhana di catatan kecil. Saat ini juga sudah banyak aplikasi di gawai yang bisa mengakomodasi dan mempermudah dalam pencatatan keuangan.
Catat penghasilan selama satu bulan atau satu tahun, kemudian buat pos-pos pengeluaran. Buatlah daftar pengeluaran dan target untuk setiap pos pengeluaran tersebut secara rutin setiap bulan. Dengan begitu kita bisa melihat pos yang melebihi target dan bisa menjadi alarm kita dalam mengeluarkan uang. Hal ini akan mempermudah pengelolaan keuangan kita.
3. Kurangi Pengeluaran Tak Terduga
Pengeluaran tak terduga seperti perbaikan mendadak atau biaya medis bisa mengganggu rencana keuangan Anda. Untuk menghadapinya, mulailah membangun dana darurat. Pisahkan sebagian pendapatan Anda setiap bulan untuk dana darurat ini, sehingga Anda siap menghadapi situasi yang tidak terduga tanpa merusak rencana keuangan Anda.
Cari kebutuhan dengan harga murah dan terjangkau dengan cara membandingkan harga. Dengan begitu, Anda dapat menghemat selisih harga dari suatu barang.