“Kalau kamu merasa jago di managing people, atau managing something, baiknya kamu ambil franchise aja. Karena kunci utama menjalankan bisnis franchise itu adalah manajemen. Tapi, kalau kamu merasa tipikal orang yang visioner, sangat kreatif, suka ketemu banyak orang, maka bikin brand sendiri aja. Karena dalam bikin brand sendiri, prosesnya jauh lebih susah dibandingkan yang ambil franchise,” jelas Mas Bimbim.
Pria yang berprofesi sebagai konsultan F&B ini melanjutkan, dalam dua kategori tersebut, tingkat kesulitannya adalah tiga banding satu. Di mana yang mengambil franchise akan jauh lebih mudah dibandingkan dengan yang membuat brand sendiri dari awal.
“Jadi pebisnis tuh enak. Bisa ngatur waktu sendiri, punya kebebasan kapan mau tidur, bangun, kerja, liburan bisa di hari biasa. Nah tapi kerjanya 24 jam. Kayak jam 2 pagi masih bisa meeting, jam 11 malam masih bisa zoom call,” tutupnya. (TYO)