“Sebenarnya kami ingin tahu juga kebenarannya, karena sudah seminggu ini viral tapi belum ada keluarga korban yang mendatangi kami,” ujar pria yang akrab disapa Dino itu.
Dari pihak internal AdaKami, lanjut Dino, tidak ditemukan nasabah dengan inisial ‘K’ yang mengajukan pinjaman sebesar Rp9 juta seperti kabar yang beredar. Pihaknya sudah melakukan pengecekan basis data perusahaan dan menyesuaikan dengan informasi yang beredar, namun hasilnya nihil.
“Sekali lagi kami terbuka untuk informasi tambahan terhadap adanya dugaan korban bunuh diri,” ucap Dino.
Sebelumnya, AdaKami juga telah memenuhi panggilan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk memberikan klarifikasi dan konfirmasi berita yang beredar di media sosial dan media massa mengenai adanya dugaan korban bunuh diri, teror penagihan, dan tingginya bunga atau biaya pinjaman.