“Masalah ini sedang dipertimbangkan, dan kami sedang mempertimbangkan isu-isu yang lebih luas terkait hal tersebut,” katanya, tentang resolusi yang disahkan oleh parlemen.
Parlemen menginginkan kedutaan besar Israel di Pretoria, ibu kota pemerintah Afrika Selatan, juga ditutup.
Dalam pesannya kepada Ramaphosa, Malema menegaskan bahwa rakyat Afrika Selatan "tidak bisa hidup berdampingan dengan para pembunuh, pemerkosa (yang) membunuh wanita dan anak-anak serta berusaha menghancurkan bangsa Palestina."
Pada Maret tahun lalu, parlemen Afrika Selatan juga memberikan suara mendukung mosi yang akan menurunkan status kedutaan Afsel di Israel menjadi kantor penghubung, menyusul pelanggaran terus-menerus terhadap rakyat Palestina.
Afrika Selatan menjalin hubungan diplomatik dengan Palestina pada 1995, satu tahun setelah pemerintahan kulit putih minoritas berakhir.