“Kalau sudah efisien, tidak ada lagi alasan bikin kendaraan ODOL hanya untuk sekali jalan bisa lebih murah,” ujarnya.
Baca Juga:
AHY juga menekankan dampak ODOL tidak bisa diremehkan, baik dari sisi keselamatan maupun ekonomi. Data menunjukkan, kendaraan angkutan barang menyumbang 10,5 persen kecelakaan lalu lintas nasional pada 2024, hanya kalah dari sepeda motor.
Tak hanya menyebabkan korban jiwa, ODOL juga merusak infrastruktur jalan dan jembatan.
“Setiap tahun negara harus menggelontorkan Rp41 triliun hanya untuk memperbaiki jalan rusak akibat ODOL. Masa pakai jalan yang seharusnya bisa 10 tahun, bisa berkurang 30 persen, tinggal 6–7 tahun,” ujar AHY.