IDXChannel - Aktivitas Gunung Semeru masih fluktuatif atau naik turun pasca erupsi awan panas guguran pada Minggu (4/12/2022). Kali ini, Gunung Semeru kembali mengeluarkan asap putih dari kawah puncak.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Semeru, Yadi Yuliandi mengatakan, berdasarkan pengamatan dari pos pengamatan sejak pukul 00.00 hingga 06.00 WIB, pada Rabu pagi (7/12/2022) memang ada aktivitas asap yang tampak keluar dari kawah.
"Gunung api terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-III. Teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas sedang tinggi sekitar 500 meter dari puncak," ucap Yadi Yuliandi, dikonfirmasi pada Rabu pagi (7/12/2022).
Aktivitas kegempaan pun masih terpantau cukup tinggi dengan intensitas 21 kali gempa letusan atau erupsi dengan amplitudo 10-23 mm, serta lama gempa 65-135 detik. Disusul kemudian, satu kali gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo 5 mm, dengan lama gempa 10 detik.
"Dua kali gempa vulkanik dalam dengan amplitudo 10-16 mm, S-P 1.2-1.7 detik dan lama gempa 7-15 detik, 22 kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 2-32 mm, S-P 13-28 detik dan lama gempa 42-110 detik," ungkapnya.
Statusnya pun disebut Yadi, masih bertahan di level IV atau awas dengan larangan beraktivitas di radius 17 kilometer sektor tenggara dari puncak kawah Gunung Semeru.
Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai sempadan sungai di sepanjang Sungai Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 19 kilometer dari puncak.
"Tidak beraktivitas dalam radius 8 kilometer dari kawah atau puncak Gunung Semeru, karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar," ucapnya.
Pihaknya juga meminta mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru. Terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
(FAY)