sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Antisipasi Cacar Monyet, Bali Mulai Cek Suhu Tubuh Penumpang dari Luar Negeri

News editor Wiwie Heryani
22/08/2024 14:37 WIB
Bali, salah satu daerah yang terkenal ramai dengan ‘lalu lintas’ warga negara asing dari berbagai belahan dunia. 
Antisipasi Cacar Monyet, Bali Mulai Cek Suhu Tubuh Penumpang dari Luar Negeri (FOTO:MNC Media)
Antisipasi Cacar Monyet, Bali Mulai Cek Suhu Tubuh Penumpang dari Luar Negeri (FOTO:MNC Media)

IDXChannel - Mpox alias cacar monyet baru-baru ini ditetapkan sebagai kegawatdaruratan global oleh WHO untuk kedua kalinya.

Hal ini lantas menjadi kewaspadaan sendiri bagi Indonesia. Tidak terkecuali Bali, salah satu daerah yang terkenal ramai dengan ‘lalu lintas’ warga negara asing dari berbagai belahan dunia. 

Karena itu, Balai Besar Kekarantinaan Kesehatan (BBKK) Denpasar, Bali, mulai mengantisipasi penularan penyakit virus Mpox. 

Salah satunya, dengan menerapkan pemeriksaan suhu tubuh penumpang yang datang dari luar negeri.

"Jika terdeteksi suhu di atas 37,5 derajat celcius akan dilakukan pemeriksaan lanjutan," ujar Kepala Balai Besar Kekarantinaan Kesehatan Denpasar Anak Agung Ngurah Kusumajaya di Denpasar, melansir dari Antara, Kamis, (22/8/2024).

Dia menjelaskan pemeriksaan itu memanfaatkan alat pemindaian otomatis atau thermal scanner di terminal kedatangan internasional Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali.

Dia juga meminta maskapai penerbangan dan komunitas bandara agar melaporkan kepada petugas Balai Besar Kekarantinaan Kesehatan Denpasar wilayah Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai apabila ditemukan penumpang atau kru pesawat yang sakit atau demam.

Selain itu, dia meminta untuk dilaporkan apabila ada penumpang atau kru pesawat yang memiliki tanda atau gejala menyerupai penyakit Mpox.

"Kepada seluruh komunitas bandara agar menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat selama beraktivitas," imbuhnya.

Pemeriksaan suhu tubuh tersebut dilakukan menindaklanjuti penetapan status Mpox sebagai Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Dunia oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 14 Agustus 2024.

"Provinsi Bali sebagai salah satu tujuan pariwisata dunia sehingga memiliki risiko penularan penyakit Mpox," katanya.

Sebagai informasi, penyakit Mpox, atau yang sebelumnya dikenal sebagai monkeypox dan cacar monyet, adalah penyakit infeksi zoonosis atau penyakit yang ditularkan dari hewan ke manusia yang bersifat self-limiting disease atau dapat sembuh dengan sendirinya. 

Infeksi ini pertama kali ditemukan pada monyet dan berasal dari daerah Afrika terutama Afrika Tengah dan Afrika Barat yang merupakan daerah hujan tropis. 

Penyakit Mpox disebabkan oleh sejenis virus golongan orthopox virus, yaitu virus Human Monkeypox yang dibawa oleh tikus Afrika (sebagai penyebab terbesar penyebaran virus ini) serta hewan pengerat, hewan liar lainnya, atau hewan primata (kera).

Gejala awal Mpox antara lain mulai dari demam tinggi lebih dari 38 derajat celcius, sakit kepala, pembengkakan kelenjar getah bening yang dapat dirasakan di leher, ketiak, ataupun selangkangan, nyeri otot atau punggung, dan badan terasa lemas. 

Kemudian, dalam 1-3 hari setelah gejala awal tersebut dapat muncul ruam atau lesi pada kulit dimulai pada wajah kemudian menyebar ke bagian tubuh lainya, lalu timbul bintik merah seperti cacar (makulapapula) lepuh berisi cairan bening ataupun lepuh berisi nanah. 

Setelah melewati tujuh hari pertama, lesi/lepuh berlubang dan bernanah tersebut dapat berkembang di seluruh tubuh mulai dari wajah hingga kaki.

Meskipun gejala Mpox jauh lebih ringan daripada cacar, tetapi dapat berakibat fatal. Penyakit ini dapat menimbulkan berbagai komplikasi seperti infeksi bakteri sekunder, gangguan pernapasan, seperti pneumonia, sepsis, dan gangguan pada mata berupa penurunan penglihatan, bahkan kebutaan. 

Di samping itu, Mpox juga dapat menimbulkan akibat yang fatal hingga kematian, terutama pada anak-anak dengan angka kasus fatal 1-10 persen.

(Kunthi Fahmar Sandy)

Halaman : 1 2 3 4
Advertisement
Advertisement