IDXChannel - Pemerintah Amerika Serikat (AS) berencana menggelontorkan dana hingga USD500 juta atau sekitar Rp8,16 triliun untuk penelitian vaksin COVID-19 yang baru, yaitu melalui oral dan hidung.
Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan (HHS) AS pada Kamis (14/6/2024) mengatakan pihaknya akan menyediakan hingga USD500 juta untuk uji coba tahap menengah yang mengevaluasi vaksin yang diberikan dalam bentuk semprotan hidung atau pil untuk melindungi terhadap gejala COVID-19.
Pendanaan ini merupakan bagian dari Project NextGen, sebuah inisiatif senilai USD5 miliar yang dipimpin oleh Biomedical Advanced Research and Development Authority (BARDA), untuk mengembangkan vaksin dan terapi baru yang inovatif yang memberikan perlindungan lebih luas dan tahan lama terhadap infeksi COVID-19.
BARDA, yang membantu perusahaan mengembangkan pasokan medis untuk mengatasi ancaman kesehatan masyarakat, merupakan bagian dari HHS.
Proyek ini memberikan dana hingga USD453 juta kepada perusahaan bernama, Vaxart, untuk penelitian yang akan mengevaluasi vaksin COVID-19 melalui oral. Saham perusahaan tersebut pun meningkat lebih dari dua kali lipat menjadi USD1,78 setelahnya.
Mereka juga memberikan dana kepada Castlevax dan Cyanvac masing-masing sebesar USD34 juta dan USD40 juta, untuk mengembangkan kandidat vaksin intranasal.
Setiap uji coba akan melibatkan 10.000 sukarelawan sebagai upaya membandingkan kemanjuran dan keamanan vaksin yang sedang dikembangkan itu dengan vaksin berlisensi FDA.
“Vaksin COVID-19 yang disetujui saat ini diberikan secara intramuskular dan meskipun sangat efektif, kapasitasnya terbatas untuk menginduksi respons imun yang kuat di area mukosa seperti mulut, hidung, dan usus, tempat virus SARS-CoV-2 pertama kali masuk ke dalam tubuh,” kata HHS seperti dikutip dari Reuters, Jumat (14/6/2024).
(FRI)