Proyek ini memberikan dana hingga USD453 juta kepada perusahaan bernama, Vaxart, untuk penelitian yang akan mengevaluasi vaksin COVID-19 melalui oral. Saham perusahaan tersebut pun meningkat lebih dari dua kali lipat menjadi USD1,78 setelahnya.
Mereka juga memberikan dana kepada Castlevax dan Cyanvac masing-masing sebesar USD34 juta dan USD40 juta, untuk mengembangkan kandidat vaksin intranasal.
Setiap uji coba akan melibatkan 10.000 sukarelawan sebagai upaya membandingkan kemanjuran dan keamanan vaksin yang sedang dikembangkan itu dengan vaksin berlisensi FDA.
“Vaksin COVID-19 yang disetujui saat ini diberikan secara intramuskular dan meskipun sangat efektif, kapasitasnya terbatas untuk menginduksi respons imun yang kuat di area mukosa seperti mulut, hidung, dan usus, tempat virus SARS-CoV-2 pertama kali masuk ke dalam tubuh,” kata HHS seperti dikutip dari Reuters, Jumat (14/6/2024).
(FRI)