IDXChannel - Amerika Serikat (AS) mengumumkan keputusannya untuk menarik diri dari Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO), dua tahun setelah bergabung kembali.
Menurut pernyataan Departemen Luar Negeri AS, Washington menuduh badan tersebut menjalankan kebijakan yang memecah belah terkait konflik Israel-Palestina.
"Keputusan UNESCO untuk menerima Negara Palestina sebagai negara anggota sangat bermasalah," kata departemen itu, dilansir dari Xinhua pada Rabu (23/7/2025).
"Ini bertentangan dengan kebijakan AS, dan berkontribusi pada maraknya retorika anti-Israel di dalam organisasi tersebut," katanya.
Keluarnya AS akan berlaku efektif pada akhir Desember 2026. UNESCO menyesalkan penarikan diri AS tetapi mengaku tidak kaget.
"Meskipun disesalkan, pengumuman ini sudah diperkirakan, dan UNESCO telah mempersiapkannya," kata Direktur Jenderal UNESCO Audrey Azoulay dalam sebuah pernyataan.
Ini akan menjadi ketiga kalinya AS meninggalkan UNESCO, dan kedua kalinya selama pemerintahan Donald Trump. Sejak masa jabatan keduanya dimulai awal tahun ini, pemerintahan Trump telah mengumumkan penarikannya dari Perjanjian Paris tentang perubahan iklim, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dan Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Washington telah lama memiliki hubungan yang kontroversial dengan UNESCO, berulang kali menarik diri karena keluhan politik. Pada 1984, pemerintahan Ronald Reagan menarik Amerika Serikat keluar dari badan tersebut. Pada 2011, pemerintahan Barack Obama menghentikan pendanaan untuk badan tersebut, setelah negara-negara anggotanya menentang peringatan AS dan menyetujui upaya Palestina untuk mendapatkan keanggotaan penuh di organisasi itu. (Wahyu Dwi Anggoro)