IDXChannel - Amerika Serikat (AS) menyatakan siap membela Filipina jika negara Asia Tenggara tersebut diserang di Laut China Selatan. Pernyataan tersebut dikeluarkan setelah baru-baru ini terjadi insiden atara kapal penjaga pantai China dengan kapal patroli Filipina.
Pihak Filipina mengeklaim kapal patrolinya terkena laser yang berasal dari kapal milik China. Laser tersebut sempat membuat kru kapal patroli Filipina mengalami masalah penglihatan.
“Perilaku berbahaya China secara langsung mengancam perdamaian dan stabilitas regional, melanggar kebebasan navigasi di Laut China Selatan sebagaimana dijamin di bawah hukum internasional dan merusak tatanan internasional berbasis aturan,” kata Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price, seperti dilansir Bloomberg pada Senin (13/2/2023).
“Amerika Serikat mendukung sekutu kami Filipina,” kata Price dalam sebuah pernyataan setelah Filipina pada Senin menuduh kapal penjaga pantai China menggunakan laser pada 6 Februari untuk memblokir kapal patroli Filipina BRP Malapascua mendekati Second Thomas Shoal, sebuah karang terendam yang telah diduduki oleh pasukan Filipina.
Menurut Price, serangan bersenjata terhadap militer Filipina, kapal umum, atau pesawat terbang, termasuk penjaga pantai di Laut China Selatan termasuk dalam komitmen pertahanan bersama antara AS dan Filipina. Perjanjian yang diteken pada 1951 mewajibkan kedua negara untuk membela satu sama lain jika terjadi serangan dari luar.