Selain China dan Filipina, Vietnam, Malaysia, Taiwan, dan Brunei juga memiliki klaim yang tumpang tindih di Laut China Selatan. Kawasan tersebut memang memiliki posisi strategis.
AS tidak memiliki klaim di Laut China Selatan. Namun, militer AS kerapi di perairan tersebut untuk mempromosikan kebebasan navigasi dan penerbangan
China terus memperingatkan Washington untuk berhenti ikut campur dalam sengeta di Laut China Selatan. China merasa sengketa tersebut hanya bisa diselesaikan oleh negara-negara yang memiliki klaim.
Pada bulan Juli, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken meminta China untuk mematuhi putusan arbitrase tahun 2016 yang membatalkan klaim teritorial Beijing yang luas di Laut China Selatan. Blinken juga memperingatkan bahwa Washington berkewajiban untuk membela Filipina jika pasukan, kapal, atau pesawatnya diserang.
(WHY)