Dengan adanya heatwave, ratusan sekolah juga sudah beralih metode pembelajaran jarak jauh supaya mencegah para siswa tersebut jatuh sakit. Adapula sekelompok guru yang memberi saran jika jam pelajaran di kurangi dan juga jumlah siswa di dalam kelas di kurangi lebih kecil supaya dapat meringankan kondisi yang ada.
Sejauh ini, Lebih dari 100 siswa dirawat di rumah sakit yang berada di Laguna, tenggara Manila yang terjadi pada bulan lalu. Hal tersebut disebabkan oleh Latihan kebakaran ketika suhu-suhu udara mencapai 39C sampai 42C yang mengakibatkan siswa menjadi dehidrasi.
Potensi Suhu Panas Makin Tinggi
Secara global pada 2022 tercatat sebagai salah satu tahun terpanas yang pernah ada, dan juga delapan tahun terakhir secara kolektif sebagai tahun terpanas yang pernah di dokumentasikan oleh ilmu pengetahuan modern dan diyakini kembalinya fenomena cuaca El Nino pada tahun ini akan mengakibatkan suhu semakin tinggi.
Bangladesh sendiri juga mengalami kenaikan suhu di atas 40C di Dhaka, yang terjadi pada awal bulan ini dan menandakan hari terpanas yang terjadi dalam 58 tahun terakhir dan menyebabkan mencairnya permukaan jalan.
International Centre for Integrated Mountain Development (Icimod), yang merupakan sebuah kelompok antar pemerintah yang telah memberikan suara keprihatinan khusus mengenai dampak pemanasan global.
”Perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia menjadi penyebab utama terjadinya peningkatan jumlah keganasan gelombang panas yang kita lihat di seluruh Asia. Hal ini menandakan bahwa wilayah ini sudah berada di dalam kondisi darurat iklim,” ucap Sharma yang menyuarakan pengurangan emisi yang lebih cepat dan peningkatan investasi supaya dapat membantu melindungi wilayah-wilayah yang sudah beradaptasi dengan hal tersebut.
Penulis: Arianto Haryono
(FRI)