IDXChannel - Kasus kematian hewan akibat wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kabupaten Bandung Barat (KBB) tercatat sebagai yang tertinggi di Indonesia.
Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan (Dispernakan) KBB, Unang Husni Thamrin menyebut wabah PMK banyak menyasara hewan ternak golongan sapi perah.
"Memang betul, kasus kematian akibat PMK di KBB adalah yang paling banyak dibandingkan daerah lain di Indonesia," ucapnya, Jumat (3/2/2023).
Adapun angka kematian sapi yang terpapar PMK di KBB angkanya ada sebanyak 4.679 ekor. Rinciannya terdiri dari 1.916 ekor mati mendadak di kandang dan 2.763 ekor mati dipotong paksa dengan syarat.
Menurutnya, di KBB khususnya di wilayah Lembang selama ini dikenal sebagai sentra sapi perah dengan angka populasi sebanyak 23.433 ekor. Sementara populasi sapi potong saat ini tercatat sebanyak 1.685 ekor. Sehingga kasus kematian paling banyak terjadi di Lembang, Parongpong, dan Cisarua.
"Banyaknya angka kematian sapi salah satu penyebabnya karena jarak antar kandang berdekatan, sehingga virus bisa menular ke sapi lainnya dengan cepat," terangnya.
Sebagai upaya pencegahan, lanjut dia, Dispernakan KBB sudah menyiapkan vitamin hewan dan memasifkan penyuntikan vaksin kedua dan booster PMK ke hewan ternak.
"Tahun ini kami mengusulkan sekitar 25.000 dosis vaksin PMK ke provinsi, sesuai dengan populasi hewan ternak yang ada di KBB. Yakni untuk memenuhi kebutuhan vaksin PMK ke hewan ternak dosis kedua, booster, termasuk ke hewan ternak yang belum di vaksin atau rentan terpapar," pungkasnya.
(DES)