IDXChannel - Banjir bandang yang disebabkan oleh hujan lebat akhir pekan lalu menghancurkan sejumlah desa di wilayah utara Afghanistan.
Dilansir dari Reuters pada Senin (13/5/2024), bencana alam tersebut teah menewaskan setidaknya 315 orang dan melukai lebih dari 1.600 lainnya.
“Kami tidak punya makanan, tidak ada air minum, tidak ada tempat berteduh, tidak ada selimut, tidak ada apa-apa, banjir menghancurkan segalanya,” kata Muhammad Yahqoob,
warga Distrik Nahrin di Provinsi Baghlan yang kehilangan 13 anggota keluarganya.
Menurut Kementerian Pengungsian, ribuan rumah rusak dan hewan ternak musnah. Sejumlah lembaga swadaya masyarakat (LSM) mencatat kerusakan infrastruktur parah, termasuk fasilitas kesehatan, jaringan air bersih, dan jalanan.
“Dari 42 rumah, hanya tersisa dua atau tiga, banjir menghancurkan seluruh lembah,2 kata Yahqoob.
Dalam sebuah pernyataan, Menteri Ekonomi Din Mohammad Hanif mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), lembaga kemanusiaan, dan perusahaan swasta untuk memberikan dukungan bagi mereka yang terkena dampak banjir.
“Kehidupan dan penghidupan telah hilang,” kata Arshad Malik, direktur Save the Children di Afghanistan.
Afghanistan kerap dilanda bencana alam. Negara tersebut juga rentan terhadap dampak perubahan iklim.
Taliban mengambil alih kekuasaan tak lama setelah Amerika Serikat (AS) dan sekutunya menarik diri pada 2021. Ekonomi negara sejak saat itu tertekan sanksi dan kebijakan ultra konservatif. (WHY)