IDXChannel - Bencana banjir dan tanah longsor melanda 20 kecamatan di Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara (Sumut). Tercatat ada 34 orang meninggal dunia sementara 33 orang masih hilang serta ribuan kepala keluarga terisolasi dan menunggu evakuasi.
Bupati Tapanuli Tengah Masinton Pasaribu mengatakan, pihaknya sedang menyiapakan status tanggap darurat terkait bencana alam yang melanda Tapanuli Tengah.
"Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah tengah menyiapkan administrasi Surat Tanggap Darurat dan surat Bupati kepada Badan Pangan Nasional untuk pemenuhan kebutuhan pangan di dapur umum dan posko pengungsian," kata Masinton, Jumat (28/11/2025).
Dari data yang dibeberkan Masinton, sebanyak 347 warga mengungsi di GOR Pandan. Mereka terdiri dari 89 pria dewasa, 96 perempuan dewasa, 109 anak-anak, 43 bayi, dan 10 lansia. Pengungsian lain juga telah dibuka di sejumlah fasilitas umum.
Sementara itu, terdapat ribuan warga yang masih belum dievakuasi karena wilayahnya masih terisolasi akibat putusnya akses jalan. Data sementara menunjukkan ada sekira 35 KK di Kelurahan Hutanabolon, Lingkungan 5 Siantar Gunung yang belum dievakuasi.
Kemudian, 90 KK atau sekira 500 jiwa di Desa Saormanggita. Lalu, 250 KK di Desa Kalangan II. Lantas, terdapat warga di SMP Satu Atap Tukka, Huraba, dan Tapian Nauli yang juga belum dievakuasi.
"Di Desa Haloban Bair Kecamatan Tapian Nauli, ada 35 KK mengungsi dan 7 warga bertahan di rumah," kata dia.
Lebih lanjut, Masinton mendapatkan informasi bahwa ada enam korban meninggal dunia di RSUD Pandan yang telah diserahterimakan kepada keluarga.
"Selain itu, dua korban meninggal lainnya masih menunggu serah terima," kata dia.
(Nur Ichsan Yuniarto)