"Kalau banjir dengan ketinggian satu meter lebih warga mengungsi ke tempat pengungsian dan kemudian kembali ke rumah ketika air surut. Namun di Desa Karangligar warga sudah beberapa kali mengungsi karena banjir kiriman," kata dia.
Kaming melanjutkan, Desa Karangligar menjadi langganan banjir karena menjadi titik pertemuan sungai Citarum dan Cibeet. Jika hujan di hulu tinggi maka air akan tumpah di Desa Karangligar hingga terjadi banjir.
"Jadi warga sering bolak balik mengungsi tergantung debit air hujan dari hulu sungai di sungai Cibeet," katanya.
(NIY)